Keunikan Pantai Solop Inhil yang Wajib Dikunjungi 


SIBERONE.COM - Destinasi Wisata di bagian Utara kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau tepatnya di desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah yakni biasa disebut pantai solop.

Pantai yang satu ini memiliki keunikan yang khas yakni terdapat pasir sersah yang merupakan kumpulan cangkang hewan biota laut berkumpul naik ke daratan bibir pantai sehingga tampak seperti hamparan pasir putih yanh indah dipandang mata. 

Keunikan selanjutnya yang menarik untuk dikunjungi di pantai solop yakni sensai berjalan di Hutan Mangrove Ekowisata Pantai Solop

Hutan mangrove di pantai solop masih terjaga keasriannya. Sekitar 40 km persegi di kawasan Ekowisata Pantai Solop dan menjadi bagian dari seratus ribu lebih hektare hutan mangrove di Inhil. 

Yang menjadikan spesial pada wisata mangrove di pantai solop adalah terdapat berbagai flora dan fauna langka khas hutan magrove yang masih bisa ditemukan di sana dan tentunya menjadikan daya tarik alami bagi sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.

Adapun jenis floranya yakni teruntum bunga merah, teruntum bunga putih, bakau minyak atau daek, piyai, lenggadai, perepat, kedabu, nyirih, nyirih batu, tengar dan api-api, tumu, akan sangat mudah ditemui di sana.

Berwisata di pantai solop begitu mudah untuk menikmati semua keindahan dan keunikan alami hutan mangrovenya, karena Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah menyiapkan tracking kering (jerambah) bagi wisatawan untuk menikmati hutan mangrove nan molek tersebut. 

Diperkirakan sekitar 1.500 meter panjang tracking kering ini membentang, persis di bawah rimbunan pohon-pohon bakau alami yang tumbuh tinggi menjulang, diyakini sudah mampu memuaskan pengunjung untuk berkeliling melihat suasana hutan. 

Selain adanya treking, terdapat juga menara pantau yang dibangun setinggi 12 meter tepat di tengah area hutan mangrove untuk memanjakan wisatawan dalam menikmati hutan mangrove dari ketinggian.

Tak hanya sampai di situ saja, sudut pandang berbeda juga tersaji melalui sungai kecil bernama Sungai Keceng yang membentang di tengah rerimbunan hutan mangrove di kawasan ekowisata Solop ini.

Inilah yang dinamakan tracking basah, track alami yang memang sudah disiapkan oleh sang pencipta dan bisa dinikmati oleh wisatawan menggunakan sampan kecil (jongkong) milik masyarakat.

Jika air pasang tiba, wisatawan bisa menyusuri sungai ini untuk menikmati akar tunjang mangrove yang menjurai terjuntai di kiri kanan sungai.

Tidak hanya menyusuri sungai untuk menikmati keindahan alami hutan mangrove, wisatawan juga bisa menikmati dan mencoba berbagai sensasi lain di kawasan tracking basah ini.

Wisatawan bisa mencoba menangkap kepiting bakau (ketam), atau juga disebut mangrove crab, mud crad yang memiliki capit atau sepit besar yang berkembang biak secara alami disela-sela akar tunjang hutan mangrove yang di kawasan ini dengan alat tangkap bernama pento.


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar